
Sudah 2 hari ini Lintang mengalami temper tantrum (mengungkapkan amarah yang luar biasa untuk ukuran balita ), kejadian yang bener2 menguras energinya dan menguras kesabaran mama, apalagi di umur 16 bulan ini dia sudah mulai memiliki ego, keninginan untuk "memiliki" apa yang dia liat, dan parahnya lagi kadang kondisi tantrum ga lihat2 kondisi dan situasi, mau dimall, dirumah, dirumah tetangga, fiuhh.....ini sangat2 cobaan untuk kesabaran setiap orang tua.
Seperti kemaren sore, seperti biasa mama ngajak lintang keliling komplek biar ga bosan ngetem terus dirumah, awalnya lintang kelihatan enjoy, ketemu banyak tetangga yang emang tiap sore suka ngumpul, plus anak2 mereka, sampai lintang ngerasa interest sama sepeda kecil punya anak tetangga, awalnya sepeda kecil itu dimainin, trus didudukin sampai menjelang magrib, saat mama ingin ngajak lintang pulang, itulah dia mulai teriak kencang, menangis meraung, melengkungkan badan, memukul kepalanya, memukul mama.....
semakin diajak bicara semakin keras tangisannya
didiamkan tambah menjadi2
ditinggal takut dia melakukan hal2 yang menyakiti diri sendiri semisal memukul kepala, membenturkan kepala
gimana dengan mama?
yang pasti mama malu sama tetangga, malu tidak bisa mendiamkan anak, malu dengan tantrumnya lintang, merasa dilevel terbawah peran seorang bunda, hanyar bisa diam, tarik nafas panjang, mencoba sabar, tidak berkata sidikitpun, dan yang paling ampuh memeluk lintang tanpa suara, biarkan dia merasa kalo sebenarnya mama sayang sama Lintang, ya secara umur 16 bulan kalo kita ajak ngomng pun masih blom ngerti apa-apa, apakah tangisannya reda? belum, hanya semakin pelan suara tangisannya, dan ini berlung lama, hampir 2 jam.
Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, semoga mama bisa terus menjaga amarah dan sabar dalam menghadapi kondisi seperti ini.
berikut artikel yg dicopas dr ayahbunda, semoga orang tua yang diuji dengan temper tantrum anaknya mampu menahan diri dari rasa marah, bisa sersikap sabar, karna melalui pengalaman inilah kita dicoba untuk menjadi orang tua yang lebih bijaksana dalam bersikap, semoga Allah menganugrahkan kita anak yang sehat, soleh, dan cerdas, amien...
----------------------------------------------------------------------------------------
Tetap tenang dan kenali penyebab balita tantrum. Dalam buku
Children Are People Too,
Dr. Sharon Fried Buchalter mengatakan ada 2 jenis tantrum, yaitu tantrum aktif (protes dan sosial) dan tantrum pasif (merengek dan tidak kooperatif). Setiap tantrum butuh penanganan yang berbeda.
*Tantrum Protes. Tatrum karena marah tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Biasanya balita menangis, menhjerik, menendang-nendang bahkan melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya.
Lakukan:- Beri dia ruang kesempatan untuk meluapkan emosinya, tapi jangan jauh-jauh dan tetap awasi dia.
- Hindari mengekang balita saat tantrum. Berikan pelukan asal dilakukan dengan lembut sambil membisikkan kata-kata yang menenangkan.
- Bertindak bila balita mulai melakukan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Bila dia berguling-guling di lantai, singkirkan benda-benda berbahaya. Hentikan bila mulai melukai dirinya, seperti memukul-mukulkan kepalanya ke tembok.
- Anda harus konsisten. Jangan mengabulkan keinginanya supaya dia berhenti tantrum. Balita pasti marah, tapi Anda bis aberbaikan setelah dia sudah tidak tantrum.
*Tantrum Sosial. Tantrum karena balita marah dengan temannya. Biasanya balita bertindak agresif, bullying dan tidak bersahabat saat main bersama temannya.
Lakukan:- Ucapkan kata-kata yang bisa mengekpresikan perasaanya. Misalnya, “Sita marah yak arena Arna tidak membolehkan Sita main boneka itu?” Perkataan Anda juga menunjukkan kalau Anda berempati padanya.
- Hindari mendisiplinkan balita secara fisik, seperti mencubitnya. Adan hanya menyampaikan pesan negative. Anda kehilangan kontrol, menggunakan kekerasan fisik di perbolehkan dan perasaan harus dipendam bukannya disalurkan.
- Ajak ngobrol balita, setelah tantrumnya selesai. Setelah tenang bahas perbuatannya tadi tidak dapat diterima, namun tetap tunjukkan kalau Anda menyayangi dia.
*Tantrum Merengek. Tantrum karena tidak puas terhadap sesuatu hal. Biasanya balita merengek, ngambek atau terus menerus bertanya dengan cara mengganggu, “Ayo bunda kita pulang, ayo..ayo!” sambil menarik-narik Anda.
Lakukan:- Saat balita merengek, jelaskan Anda akan berbicara padanya ketika dia sudah tenang. Bukannya ANda cuek tapi menunjukkan padanya perbuatannya itu tidak baik. Namun, hindari menasihati ketika dia tantrum, dia tidak akan mendengarkan Anda.
- Kenali keinginan dan kebutuhan balita bila bepergian. Dia mungkin tantrum karena capek, atau kelaparan. Jadwalkan kegiatan sebelum pergi mengacu pada kemampuan dan kebutuhan balita.
- Beri perhatian pada balita. Saat jalan-jalan jangan asyik sendiri, ajak balita ngobrol, tanyakan pendapatnya.
*Tantrum Tidak Kooperatif. Tantrum karena tidak suka saat diminta melakukan sesuatu. Biasanya balita tidak kooperatif karena tidak senang mealkukan apa yang Anda minta.
Lakukan:
- Jangan memarahi balita saat tantrum. Kalau perlu menjauh sebentar, tarik napas dalam-dalam untuk menengakan diri sebelum menghadapi balita.
- Beri balita pilihan. Misalnya saat menyuruh gosok gigi, tanyakan apakah dia mau menggunakan sikat gigi gambar dinosaurus atau gambar Elmo. Beri balita kesempatan merasa punya kendali.
- Turunkan pengharapan Anda. Jangan harap balita selalu mau melakukan apa yang Anda minta. Perhatikan juga keinginanya.
artikel lain yang juga bagus
http://www.edumuslim.org/index.php?option=article&article_rf=202